Selama Tiga Tahun Gagal Bintara Polri, Lulus Brimob Jambi Raih Medali Emas 10 Kapolri Cup

Hadirsyah, banyak menceritakan atas pencapaian selama masa hidupnya saat sebelum jadi Pelatih Taekwondo dan menjadi anggota Brimob Polda Jambi, ia yang saat usia masih muda harus banyak berjuang sebagai atlet namun harus terhenti dikelas dua SMA setelah ia cedera dari pertandingan Taekwondo tepatnya Riau dan setelah itu pensiun menjadi atlet Taekwondo.

 

Jambi. Bribda M.Hadirsya Fadli anggota Brimob Polda Jambi berhasil sabet 10 medali emas dan 3 medali perak di ajang Kapolri Cup tepatnya di GOR Ahmad Yani Mabes TNI Jakarta Cilangkap.

Hadirsyah, banyak menceritakan atas pencapaian selama masa hidupnya saat sebelum jadi Pelatih Taekwondo dan menjadi anggota Brimob Polda Jambi, ia yang saat usia masih muda harus banyak berjuang sebagai atlet namun harus terhenti dikelas dua SMA setelah ia cedera dari pertandingan Taekwondo tepatnya Riau dan setelah itu pensiun menjadi atlet Taekwondo.

Hadirsyah yang lahir di Batam 31 mei 1992 menyebutkan, hobi Taekwondo sudah dari kelas 2 SD dan menjadi atlet yang penuh ikut kejuaraan tingkat Provinsi dan Nasional sudah pernah mendapatkan medali emas 4 medali emas, 6 medali perak dan 4 medali perunggu namun harus fakum karena cedera.

“Menceritakan sebelum saya menjadi anggota Brimob dan pelatih atlet Taekwondo memang banyak sekali rintangan harus dilalui, karena memang hobi saya taekwondo jadi harus selalu kuat menahan tantangan dan rintangan apalagi saya waktu sebagai atlet harus terhenti di kelas 2 SMA karena cedera lutut saat bertanding di kejuaraan Riau,”jelasnya kamis, 14 maret 2024.

Hadirsya menyebutkan, setelah fakum menjadi atlet, Ia beralih menjadi asisten pelatih dan sekaligus menjadi anggota Satpol PP Kota Jambi sebagai tenaga honorer dan tepat ditahun 2009,2010 hingga 2011 ia selalu tes Bintara Polri namun selalu gagal dan tepat ditahun 2012 ia mendapat rekom dari Taekwondo untuk mendaftar sebagai anggota Polri dijalur Tamtama dan dinyatakan lulus hingga sampai tahun 2021 ia fokus mengabdi di satuan Brimob Polda Jambi.

“Jadi saya masuk anggota polri itu karena dapat rekom sebagai atlet Taekwondo jalur Berprestasi dan saat lulus saya meninggalkan latihan saya yang sebelumnya sebagai asisten pelatih
TNT yang artinya latihan seperti suatu bahan peledak yang maksutnya atlet kita lati seperti boom bisa meledak- ledak prestasinya,”tuturnya.

Ditahun 2022, ia kembali menjadi asisten pelatih Taekwondo TNT dan tidak lama kemudian, ia mengganti TNT menjadi
Club BTC ( Brigade Taekwondo Club ) yang diketuai ia sendiri dan dalam latihan Taekwondo Ia mendidik Club sebanyak 135 atlet mulai dari tingkat SD, SMP dan SMA bahkan ada juga yang bekerja.

“Dalam pertandingan Kapolri Cup tepat tanggal 1 maret 2024 hingga 4 maret 2024, saya awalnya menyeleksi terlebih dahulu 20 orang atlet dan setelah menyisakan 13 orang, ia penuhi sarat terlebih dahulu ke para perwira di satuan Brimob Polda Jambi agar bisa berangkat membawa atlet saya bertanding di Kapolri Cup dan alhamdulillah atlet yang saya latih mendapatkan medali emas 10 dan 3 perak,”cerita Hadirsya warga Kenali Asam Atas, Kecamatan. Kotabaru, Kota Jambi.

Suka dan suka sebagai pelatih Taekwondo yang punya prestasi, Hadirsya kebakanyakan suka dan disitu juga ada duka karena Taekwondo adalah bagian dari hidupnya serta merubah hidup dan paling penting baginya sebagai anggota Brimob adalah dari taekwondo dan sebagai pelatih taekwondo bagian dari hobi, cinta dan pengabdian karena di Taekwondo juga ia banyak mendapatkan hikmah dan pembelajaran hidup.

“Harapan saya, saat ini saya latihan sifatnya sewa yaitu gedung dojang Provinsi dekat KONI, kalau sifatnya sewa ya untuk kebersihan dan untuk penjaga yang ada disitu saya yang tanggung jawab dan jadi saya mohon maaf saya bukan munafik dan harapan saya juga memiliki Dojang ataupun gedung Taekwondo Khusus sendiri serta atlet-atlet yang ada terkhusus di BTC bisa terus memberikan warna dan prestasi di Jambi dan kalau untuk pendaftaran ditempat saya itu saya gratiskan dan kalau untuk SPP itu 50 ribu sekali sebulan dan semua itu ada kebijakan pada saya,”imbuhnya.

Begitu juga moto hidupnya, sebagai anggota Brimob, ia juga mendoktrin atlet baik dalam kehidupan dan keluarganya adalah sekali tampil harus berhasil dan jiwaragaku demi kemanusiaan dan moto-motor dan doktrin doktrin di satuannya, ia selalu terapkan dan gunakan di keseharian hidup yakni mulai dari pembinaan atlet pembinaan anak ,keluarga serta pergaulannya sehari-hari.

“Saya juga selalu ingat nasehat baik kedua orang tua kandung saya, Begitu juga dengan istri saya, yang selalu tabah, Kuat dan ikhlas terhadap diri saya, dimanapun saya berada, baik bertugas ataupun sedang latihan, istri saya selalu mensuport atas apa yang saya lakukan dalam aktivitas sehari-hari,”Kata pelatih
Club BTC ( Brigade Taekwondo Club ) yang saat ini sudah dikaruniai seorang anak empat tahun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.