Jakarta , Siapa yang tak kenal Polisi Intelektual yang otaknya dianggap mirip Prof. Dr BJ Habibie, dia adalah Brigjen Pol DR Andry Wibowo S.Ik .M.Si, karirnya didunia Kepolisian Cukup Sukses, Penerima Cum Laude sehingga berhak menyandang predikat strata lll (doktor) llmu Kepolisian dan Pencetus Program NCSS.
Ditahun 1999 Pernah menyelesaikan Konflik Perang Antar Suku Kaili Daa dan Bugis Makasar di Pasar Inpres Palu.
Strategi Intelijennya jangan dipandang remeh, banyak sengketa konflik SARA diselesaikannya.
Diapun dikenal memiliki kedekatan dengan Ketua Umum Fast Respon Agus Flores dari zaman Kapolri Prof. DR. Tito Karnavian hingga Jendral Pol Listyo Sigit Prabowo menjabat Kapolri .
Sosok Andry merupakan Sifat Kenegaraan sangat tinggi, bersama Agus Flores melakukan Sosialisasi Melalui Media Dasar Ideologi Pancasila, agar masyarakat tidak terpengaruh dengan Konsep Khilafah, termasuk melawan Propaganda memecah belah NKRI.
Jendral bintang satu ini , berbeda dengan polisi lain, yang hidupnya sangat terbatas, berbeda dengan yang lain .
Akan tetapi karirnya dianggap Mentereng Pernah Menjabat Sebagai KABIN Yogyakarta,
Ide dan pemikiran Andry yang lulusan Akpol 1993 itu mulai terlihat ketika masih berpangkat Kompol, Andry sudah menyandang pendidikan strata ll. Kiprahnya di ibukota, ia memimpin wilayah Polsek Koja di Jakarta Utara. Tantangan ini cukup sulit, karena tingkat kriminalitas di wilayah Koja sangat tinggi. Tapi dengan strategi dan pendekatan humanis Andry dapat menekan angka kejahatan di Koja yang multi etnis.
Keberhasilan ini membawanya dipromosikan menjabat Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara. Di sini pun, Andry yang memang mempunyai latar belakang profesional di bidang Reskrim berhasil mengungkap kejahatan yang mempunyai handicap tinggi karena melibatkan sosok pelaku seorang artis terkenal ibukota. Dengan menggunakan metode crime scientific investigation, kasus yang terjadi di Pondok Putri Duyung, Ancol itu dapat terungkap.
Pimpinan Polda Metro Jaya yang mengapresiasi keberhasilan itu, kemudian mempromosikan Andry ke wilayah Polres Jakarta Barat sebagai Kasat Reskrim. Memang, diakui tantangan tugas di wilayah ini lebih kompleks karena berbagai kasus kejahatan jalanan dan ekonomi. Selain itu, di Jakarta Barat terdapat pusat-pusat ekonomi nasional dan perputaran uangnya sangat tinggi. Tapi semua tantangan ini dapat dilalui Andry tanpa tantangan yang berarti.
Salah satu prestasinya di Jakarta Barat, saat memimpin penangkapan pentolan preman yang ditakuti Hercules Rosario bersama 120 anggotanya dalam kasus sengketa lahan di Cengkareng. Andry diperintah langsung Kapolres Jakarta Barat Kombes Pol Edward Syah Pernong.
Andry memang, bukan hanya berkiprah di Reskrim, setelah berpangkat AKBP, dia dipercaya menjabat Kabag Operasional Polres Jakarta Pusat. Tantangan tugas ini cukup berat, karena Polres Pusat harus menghadapi pengamanan obyek obyek sangat vital, seperti istana Presiden, gedung DPR/MPR, Kawasan Olahraga Senayan, Monas dan banyaknya Kedubes Asing di wilayah Jakarta Pusat. Demo nyaris setiap saat terjadi apalagi jelang dan sesudah pileg dan pilpres.
Salah satu pengalaman yang sulit dilupakan Andry, ketika mengamankan pertandingan sepakbola internasional, dimana ada seorang suporter Indonesia yang sengaja masuk lapangan. Spontan Andry mengejar dan menangkap sporter tersebut. Sehingga tidak terjadi hal hal yang menganggu jalannya pertandingan. Keberanian ini membuahkan dirinya mendapat promosi sebagai Koorspripim Kapolda Metro Jaya lrjen Pol Sutarman. (Kelak jadi Kapolri).
Selesai mengikuti Sespimmen Polri, AKBP Andry Wibowo, kemudian dipromosi menjabat Kapolres Bengkalis, Polda Riau. Di wilayah yang berbatasan laut dengan Malaysia ini, Andry membuat sejumlah terobosan yang memberikan pencerahan bagi para perwira di jajarannya tentang metode-metode pengamanan dan penyelidikan dan penyidikan. Salah satu kesuksesannya, Andry mengungkap kasus kejahatan lingkungan yang melibatkan oknum ASN termasuk oknum kepala desa di wilayah itu. Prestasi yang tidak kalah menarik Andry juga menyandang Kapolres Terbaik PAM Pemilu 2014.
Setelah kembali ke Mabes Polri, beberapa saat kemudian Andry dipromosi menjadi Direktur Kriminal di Polda Sulselbar. Dari sana Andry dipromosi menjabat Kapolres Jakarta Timur. Saat di Jakarta Timur, Andry mengaku menerapkan program penguatan masyarakat Neighborhood And Community Security System (NCSS), menghadapi pilkada yang riskan dengan friksi dan gesekan antargolongan dan Operasi Waskita terkait pengamanan VVIP atas kedatangan Presiden Obama, hingga menekan tawuran antar pelajar.
Setelah ditempatkan di Biro Wasidik Polri Andry Wibowo, menyusun disertasi untuk promosi Doktor Ilmu Kepolisian dengan tema konflik antarsuporter Persib Bandung dengan Persija Jakarta. Makalah dengan judul “Perpolisian Kerumunan pada Pertandingan Sepak Bola di Indonesia. Studi Kasus: Konflik Viking (Suporter Persib) dan Jakmania (Suporter Persija) “.
Dihadapan 10 tim penguji, Kombes Andry mendapatkan kelulusan Cum Laude, sehingga berhak menyandang predikat strata lll (doktor) llmu Kepolisian sejak 28 Juni 2018.
Memasuki tahun 2019, Andry mengikuti pendidikan Sespimti dan lulus akhir tahun 2019. Selulus Sespimti Andry ditempatkan di Bareskrim Polri dan kemudian dimutasi ke Lemdikpol. Setelah beberapa bulan berkecimpung di Lemdik kini Andry berkiprah di bidang intelijen.
Saat ini Brigjen DR Andry Wibowo SIK, MSi, menjabat Kepala Badan lntelijen Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Di tengah situasi pandemi COVID-19, Brigjen Andry Wibowo, bertekad bersama semua stake holder dan Forkopimda DI Yogyakarta untuk bersama menekan penularan COVID-19 di wilayah tugasnya. Salah satu inovasinya menggandeng pramuka dan karang taruna menjadi garda terdepan memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat
****