*SPBU MEPANGA DIDEMO ALIANSI MASYARAKAT PEDULI PETANI DAN NELAYAN*

Ini saya lakukan demi menepis pihak-pihak yang tidak menginginkan adanya pelayanan jerigem di spbu, namun jika hal ini merupakan desakan dari petani dan nelayan tentunya pelayanan di sini akan kami buka dengan satu landasan rekomondasi dari desa dan kecamatan sebagai acuan saya, serta saya memohon pihak institusi terkait baik Polri dan Tni membantu kami dalam melakukan pendistribusian ke petani dan nelayan agar bisa tepat sasaran"/Tambah Farid

Informasi publik137 Dilihat

Parimo – Sejumla masyarakat yang terdiri dari petani, nelayan dan pengecer kecil yg berada jauh dari SPBU mepanga yang tergabung dalam aliansi masyarakt peduli nelayan dan petani (AMPPN) melakukan aksi unjuk rasa di SPBU Mepanga.

Bukan tanpa alasan, aksi demonstrasi ini dilakukan untuk merespon kebijkan SPBU yang tidak memperbolehkan pengisian jerigen (Gelong) yang hal tersebut sangat berdampak pada petani, nelayan dan masyarakat yang jauh dari SPBU. Hal tersebut disampikan oleh Koordinator Lapangan AMPPN

“Kami sangat tidak setuju dengan kebijakan SPBU yang tidak memperbolehkan pengisian jerigen atau gelong dipertamina, karena hal tersebut sangat berdampak pada petani, nelayan dan masyarakat yang jauh dari SPBU. Karena tidak munkin Nelayan harus membaya perahunya dipertamina, tidak munkin petani harus membawa teraktornya ke pertamina, sehinga bbm tersebut harus di isi melalu jerigen”/Ungkap Rafli Sukaan

Begitu juga yang disampaikan oleh perwakilan petani sawa, mereka tidak ingin pengisian jerigen ditutup diSPBU tetapi memang harus diawasi dengan baik dan benar.

Rafli berharap agar pengisian jerigen tetap diadakan demi keberlangsungan hidup petani, nelayan dan masyarakat yang jauh dari SPBU

Sementara itu Farid Pundanga selaku pihak pengawa SPBU menyampaikan permohonan maaf kepada para nelayan dan petani.

“Saya selaku penaggungjawab spbu memohon maaf jika selama beberapa hari telah melakukan penutupan total pelayana dalam Bentuk jerigen/gelon jenis solar dan pertalite di spbu saya”/ungkap farid

,”Ini saya lakukan demi menepis pihak-pihak yang tidak menginginkan adanya pelayanan jerigem di spbu, namun jika hal ini merupakan desakan dari petani dan nelayan tentunya pelayanan di sini akan kami buka dengan satu landasan rekomondasi dari desa dan kecamatan sebagai acuan saya, serta saya memohon pihak institusi terkait baik Polri dan Tni membantu kami dalam melakukan pendistribusian ke petani dan nelayan agar bisa tepat sasaran”/Tambah Farid.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.