*Jakarta* , Ditahun 2022 Sudah 4 Wilayah Provinsi Di Indonesia Yang Beroperasi Perusahaan Pertambangan Tanpa Izin Ditutup, kali ini giliran Daerah Pohuwato Provinsi Gorontalo di Tutup Secara Total .
Bahkan Banyak Menganggap Bahwa Kedatangan Komisioner Fast Respon (FRN) Terdiri dari Ketua Umum Agus Flores, Wakil Ketua Umum Dian Surahman dan Sekretaris Jendral Jayanu ke Gorontalo bersamaan Turunnya alat berjenis Eskavator Turun dari Lokasi PETI Pohuwato.
Ketika dikonfirmasi Agus Flores, Selasa (12/7) Penutupan PETI, karena APH Tidak Mau beresiko dengan Hukum , apalagi dengan Adanya Kapolda Gorontalo yang baru yang berasal dari Bareskrim Polri.
” Agus menyarankan kalau kembali menambang terlebih dahulu dapat mengurus izin IUP bukan IPR, karena menggunakan alat eskavator di Tambang hanya dapat dilakukan Izin Usaha berjenis IUP Bukan IPR,” tegas Agus Flores .
Selanjutnya Agus mengungkapkan ini merupakan kali Ke Empat, Langgkah FRN Diajungkan Jempol Negara, Dimana yang pertama Penutupan PETI di Kalimantan Tengah, kedua Madaling Natal Medan, Ketiga Sulawesi Tengah.
Bukan itu saja, Agus Menerang Untuk IPR hanya pada Tambang Tradisional yang tidak menggunakan Alat Berat.
Sedangkan Kapolres Pohuwato AKBP Joko Sulistiono, Ketika di Konfirmasi Media, merasa bingung kalau Adaya 80 Alat Berjenis Ekskavator Masih beroperasi Di PETI, padahal secara Permanen Tambang di Pohuwato Sudah di Tutup.
” Saya akan cek informasi itu, benar atau tidak,” ujar Kapolres Pohuwato.
AKBP Joko menerangkan pula, jika Pihak Kapolda Merazia alat di PETI biasanya koordinasi dengan Pihak Polres.
Sedangkan Sumber Informasi dari Masyarakat Beberapa hari ini memang adanya Informasi Pihak Kepolisian Melakukan Razia Alat Ekskavator di Lokasi PETI Marisa.
” Kami memang dapat kabar begitu, ada 80 unit alat turun, karena adanya informasi Polda Turun Rasia Alat Ekskavator di PETI Marisa,” tegas masyarakat yang tidak mau namanya dikorankan.
Salah satu Media Grub FRN yang ditugaskan di Pohuwato menjelaskan pula, bahwa Alat Ekskavator tersebut sudah turun 3 hari sebelumnya sejak Ketua Umum FRN dan Rekannya tiba di Gorontalo.