Kini Modus Penipuan Semakin Canggih, Kali Ini Mengatasnamakan Dirkrimum Polda PBD

Untuk kali ini, mengatasnamakan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Papua Barat Daya, Kombes Pol. Junov Siregar, dalam kasus penipuan senilai Rp 21 juta. Setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, pelaku terdeteksi berada di salah satu lembaga pemasyarakatan (LAPAS) Indonesia.

Berita24 Dilihat

 

Sorong _ Polrifastrespon.com Modus penipuan semakin canggih kali ini dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan dengan berbagai modus baru. Untuk kali ini, mengatasnamakan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Papua Barat Daya, Kombes Pol. Junov Siregar, dalam kasus penipuan senilai Rp 21 juta.

Setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, pelaku terdeteksi berada di salah satu lembaga pemasyarakatan (LAPAS) Indonesia, Selasa (28/1/2025).

Kombes Pol Junov mengatakan bahwa pelaku menggunakan foto dan video dirinya untuk digunakan menipu salah satu rekannya di Bintuni. Korbanpun percaya dengan video dan mentransfer uang sebanyak Rp 21 juta.

“Pelaku menggunakan wajah saya dengan menggunakan video saya kemudian dimasukkan ke dalam aplikasi. Video tersebut digunakan untuk menghubungi korban. Setelah korban percaya, pelaku meminta uang dengan alasan tertentu. Lalu uangpun ditransfer, korbanpun sadar bahwa dirinya sudah tertipu,” Ucapnya.

ia menegaskan bahwa pelaku penipuan mengatasnamakan dirinya telah terdeteksi berada di salah satu Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) di Indonesia. Kemudian korban diarahkan untuk segera melaporkan kejadian ini ke Polres Teluk Bintuni agar dapat dilakukan tindakan hukum terhadap pelaku penipuan tersebut.

“Saya mengimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada terhadap modus-modus penipuan seperti ini. Sekarang teknologi sudah sangat canggih, mereka bisa mengambil gambar dan video kita, kemudian memanfaatkannya untuk kejahatan,” ujar Kombes Pol Junov.

Dalam kesempatan tersebut, Kombes Pol Junov kembali mengingatkan kepada seluruh masyarakat agar tidak mudah percaya dengan panggilan dari nomor yang tidak dikenal, terutama yang mengatasnamakan pejabat atau pihak berwenang.

Ia menegaskan bahwa masyarakat harus lebih berhati-hati dan melakukan verifikasi sebelum menanggapi permintaan yang mencurigakan.

“Saya berharap agar masyarakat harus lebih waspada. Jangan mudah terpengaruh dengan panggilan video atau telepon dari nomor baru yang mengaku sebagai seorang pejabat atau pihak berwenang,” Ucapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.